Senin, 18 Juli 2011

Peran Orang Tua Dalam Membantu Anak Belajar

Peran Orang Tua Dalam Membantu Anak Belajar
Waktu masih remaja, kita mempunyai kemampuan untuk belajar dan melihat kelalaian masa lalu.
Ketika kita mulai mengikuti ajaran-ajaran keluarga, sekolah, dan lingkungan, motivasi kita di awal tahun berganti dari tujuan kita ke menyenangkan orang lain, dan sering kali keinginan kita untuk belajar penderitaan.
Bagaimana anda bisa motivasi diri sendiri?
Dengan latihan ini, coba untuk
·        mengakui rasa penemuan anda
·        bertanggung jawab pada pelajaranmu
·        menerima resiko dari belajar dengan kepercayaan, kemampuan, dan otonomi
·        mengakui bahwa "kegagalan" adalah sukses:
belajar dari kegagalan alalah dengan jalan yang sama belajar apa
·        merayakan prestasi anda jika dapat mencapai tujuan anda
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ANAK BELAJAR
Ibu-Ibu sering mengeluh mengenai prestasi dari putra-putrinya di sekolah, misalnya :
·        "Anak saya kalau di rumah bisa kok, tetapi kalau ulangan lupa semua".
·        "Saya sudah memanggil guru les dari hari Senin sampai hari Sabtu, tetapi nilainya masih saja merah".
·        "Saya sudah simpan semua mainan, tidak boleh nonton televisi, tetapi tetap tidak ada perubahan pada nilainya".
·        "Anak saya pulang sekolah, makan dan langsung belajar sampai malam, nilainya tetap saja merah", dan sederet keluhan lainnya.
Mengapa hal itu terjadi?
Baiklah, sebelum kita mengupas lebih lanjut mengenai hal-hal yang berkaitan dengan problem atau masalah di atas tadi, kita tinjau terlebih dahulu beberapa poin yang akan kita bahas dengan urutan sebagai berikut :
Apakah Belajar itu? Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar? Sudah belajar, mengapa nilai masih kurang? dan beberapa saran yang mungkin berguna.
1. Apakah Belajar?
Menurut W.S. Winkel, belajar adalah, suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan tersebut bersifat relatif konstan (tetap) dan berbekas.
Jadi ternyata belajar membutuhkan suatu kegiatan yang sifatnya aktif dan dilakukan secara sadar. Hanya memegang buku saja belum dapat diartikan belajar bila seseorang tidak mempelajarinya secara aktif. Tetapi tidak semua perubahan merupakan hasil belajar. Misalnya perubahan yang disebabkan karena pertambahan usia, penyakit yang diderita seseorang, kecelakaan dan sebagainya.
2. Faktor - faktor yang mempengaruhi belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibagi menjadi dua yaitu :
Faktor dari dalam diri sendiri (internal) dan
Faktor dari luar individu (eksternal).
1. Faktor dari dalam diri sendiri (internal).
1. Fisik.
Kondisi Umum Jasmani. Yang dimaksud dengan kondisi umum jasmani, seperti sehat, segar, tidak mengantuk. Anak yang belajar dalam kondisi yang segar dan tidak mengantuk akan memperoleh hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan anak yang kurang tidur dan dalam keadaan badan tidak sehat. Makanan bergizi juga tidak kalah pentingnya dalam membentuk kecerdasan anak.
Kondisi Organ-Organ Khusus. Yang dimaksud dengan organ-organ khusus, seperti pengelihatan, pendengaran dan lain-lain. Sebaiknya anak belajar dalam suatu ruangan yang mempunyai penerangan yang cukup dan tenang suasananya. Apabila anak Anda seringkali membuat kesalahan dalam mencatat atau menyalin soal dari papan tulis, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter mata. Dari pengalaman, ternyata jarang sekali anak menyadari bahwa ia menderita gangguan pada pengelihatannya.
2.Psikis
Intelegensi/Kecerdasan. Intelegensi dibagi menjadi beberapa taraf. Ada taraf rata-rata, tinggi, dan kurang. Taraf tinggi dan kurang juga terbagi lagi menjadi beberapa kriteria. Sebagian besar individu berada dalam taraf rata-rata. Seseorang dikatakan berada pada taraf rata-rata bila ia memiliki IQ antara 91 - 110 (menurut skala Wechsler). Anak yang memiliki IQ di atas rata-rata secara potensial mempunyai kesempatan untuk mendapat nilai baik, lebih besar kemungkinannya dibanding dengan anak-anak yang memiliki IQ di bawah rata-rata. Namun kenyataannya tidaklah selalu demikian. Mengapa? Karena keberhasilan belajar seseorang tidak diukur melalui IQ semata, masih banyak faktor lain yang turut mendukung keberhasilan dalam belajar, misalnya : ketekunan, kerajinan, daya juang, dukungan orang tua, dan sebagainya.
Motivasi. Motivasi yaitu, dorongan untuk melakukan sesuatu sehingga kebutuhan terpenuhi. Motivasi ada dua macam, yaitu motivasi intrinsik (dorongan yang berasal dari dalam diri individu) dan motivasi ekstrinsik (dorongan yang berasal dari luar individu). Dari kedua motivasi tersebut, yang lebih baik adalah motivasi intrinsik. Anak belajar bukan karena takut dipukul atau dimarahi, tetapi ia memiliki kemauan, keinginan untuk mendapat hasil yang baik demi kepuasannya dalam memahami pelajaran di sekolah. Anak yang belajar hanya karena orang tuanya menjaga denga rotan, mungkin hasilnya tidak optimal.
Kesiapan Mental. Bagaimana pandangan anak terhadap suatu mata pelajaran juga mempengaruhi dirinya dalam menerima materi pelajaran tersebut. Pandangan tersebut dapat diperoleh anak melalui orang tua, guru ataupun lingkungannya. Bila orang tua sangat menekankan anak untuk memperhatikan pelajaran Matematika saja, maka akan membuat anak pada akhhirnya mengabaikan dan menyepelekan (menganggap enteng - Red) pelajaran lainnya.
2. Faktor Yang Berasal Dari Luar Individu (Eksternal).
·        Lingkungan Sosial (keluarga, guru, teman). Anak yang berada dalam lingkungan keluarga yang relatif damai, menyenangkan, akan memberikan dampak positif dalam situasi belajarnya. Sebaliknya, keluarga yang selalu dalam keadaan ribut, ayah-ibu sering bertengkar, akan memberikan dampak negatif. Anak menjadi tegang, stress, ketakutan, sehingga energi yang seharusnya dapat dipakai untuk belajar, tidak dapat digunakan secara optimal. Akibatnya prestasinya menjadi tidak baik. Kalau sudah demikian, orang tua menjadi stress, anak dimarahi, orang tua bertengkar, saling menyalahkan, dan akhirnya ini akan menjadi suatu lingkaran setan dan anaklah yang menanggung akibatnya dan paling menderita. Demikian juga pengaruh guru dan teman mempunyai dampak dalam motivasi belajar anak. Guru yang mempunyai sikap pengertian akan membuat anak tidak takut untuk bertanya hal-hal yang belum jelas. Sedangkan guru yang terlalu otoriter dapat mematikan kreativitas anak.
·        Lingkungan non sosial (rumah, sekolah, fasilitas). Sekolah yang mempunyai laboratorium lengkap dapat memberikan pengetahuan yang lebih nyata dan lebih baik dibanding dengan sekolah yang tidak mempunyai laboratorium. Anak yang mempunyai alat tulis lengkap, lebih lancar mengerjakan tugas dibanding anak yang seringkali harus meminjam dari kawannya. Jadi fasilitas ini juga sesuatu yang tidak dapat diabaikan begitu saja karena perannya cukup besar dalam keberhasilan seorang anak.
·        Cara belajar. Setiap anak mempunyai teknik belajar sendiri-sendiri, masing-masing anak berbeda. Ada yang bersuara, ada yang diam saja, dengan membuat ringkasan, sambil mendengarkan musik. Hal ini tidak terlalu berpengaruh terhadap prestasinya bila ia tidak mempunyai disiplin belajar yang baik. Disiplin dalam belajar ini menyangkut beberapa hal, antara lain :
·        waktu belajar yang teratur, bertahap,
·        menyicil (sedikit demi sedikit).
·        menyelesaikan tugas pada waktunya
·        belajar dalam suasana yang mendukung, misalnya tidak sambil nonton televisi, atau sambil makan.
3. Sudah belajar, nilai masih kurang ... mengapa?
Orang tua sering bertanya,"Mengapa anak saya sudah belajar, tetapi nilainya "masih kurang saja?"
"Nilai" yang kurang mempunyai pengertian yang berbeda dari tiap orang tua.
Untuk Ibu Ani, nilai 8 (delapan) belum cukup, sementara Ibu Tono sudah cukup puas bila anaknya tidak mendapat angka merah.
Mengapa bisa terjadi hal seperti itu? Siapa sebenarnya yang salah, dan siapa pula yang benar?
Pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab seperti 2 + 2 = ...? Karena 2 + 2 = 4, jawabannya pasti. Sedangkan pertanyaan mengenai permasalahan yang penulis ajukan tidak dapat dijawab secara hitam dan putih, atau si A benar dan si B salah.
Segala permasalahan yang menyangkut individu harus dijawab sesuai dengan keadaan dan kemampuan individu itu sendiri.
Untuk mengetahui apakah anak sudah berusaha secara optimal atau belum, kita dapat memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
Kemampuan Anak. Setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda. Anak yang IQ-nya cerdas, akan memberikan hasil yang berbeda dengan anak yang IQ-nya di bawah rata-rata.
Rasa percaya diri. Anak yang mempunyai kepercayaan diri yang cukup besar, akan mempunyai daya juang dan ketahanan yang cukup besar bila menemui kegagalan. Ia tidak mudah menyerah atau putus asa. Sebaliknya anak yang kurang percaya diri, walaupun sudah mempersiapkan diri dengan baik, ia tidak dapat mengerjakan tugasnya karena tiba-tiba ia sakit perut, jantung berdebar-debar dan sebagainya. Dalam kondisi seperti ini, anak mendapat nilai jelek bukan karena ia tidak mengerti, tetapi lebih disebabkan faktor psikologis (tegang).
Cepat merasa puas. Hal ini biasanya berhubungan dengan ketelitian. Anak yang cepat merasa puas bila sudah selesai mengerjakan tugas, cenderung untuk tidak memeriksa ulang hasil kerjaannya. Ia akan cepat menyerahkan hasil kerjanya karena merasa sudah sempurna.
4. Beberapa saran
Ada beberapa hal/saran yang dapat dilakukan oleh orang tua pada anak yang prestasinya kurang.
Kenali kemampuan anak Anda. Jangan menuntut anak melebihi kemampuannya. Anak yang sering mendapat tuntutan yang terlalu tinggi, akan mudah menjadi frustasi dan akhirnya menjadi mogok belajar.
Jangan membanding-bandingkan. Orang tua sebaiknya jangan membanding-bandingkan anak dengan kakak atau adiknya mengingat setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda. Anak yang sering dibanding-bandingkan dapat kehilangan kepercayaan diri. Bangkitkanlah rasa percaya diri anak dengan menghargai setiap usaha yang telah dilakukan.
Menerima anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Membantu anak mengatasi masalahnya. Bila anak memang membutuhkan guru les, jangan dipaksakan anak dengan kemampuannya sendiri hanya karena ayah dan ibunya dahulu tidak pernah les.
Tingkatkan semangat belajar anak. Kita dapat melakukan hal ini dengan, misalnya memberi pujian, pelukan, belaian maupun ciuman.
Jangan mencela anak dengan kata-kata yang menyakitkan. Orang tua harus menghindari mencela anak dengan kata-kata, "bodoh", "tolol", "otak udang", dan sebagainya. Anak yang sering mendapat label atau cap seperti itu pada akhirnya akan mempunyai pandangan bahwa dirinya memang bodoh dan tolol.
Mendidik adalah tanggung jawab bersama. Ayah dan Ibu mempunyai tanggung jawab yang sama dalam mendidik anak.
Jangan lupa berdoa agar anak kita mendapat hasil yang terbaik.

PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK

PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK



   
           Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah. Sehingga orang tua tidak boleh menganggap bahwa pendidikan anak hanyalah tanggung jawab sekolah.
Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk membina  kepribadiannya agar sesuai dengan norma-norma atau aturan di dalam masyaratakat. Setiap orang dewasa di dalam masyarakat dapat menjadi pendidik, sebab pendidik merupkan suatu perbuatan sosial yang mendasar untuk petumbuhan atau perkembangan  anak didik menjadi manusia yang mampu berpikir dewasa dan bijak.
Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu proses pendidikan.  Sehingga orang tua berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling utama, karena sebagian besar kehidupan anak di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga. Menurut Hasbullah (1997), dalam tulisannya tentang dasar-dasar ilmu pendidikan, bahwa keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi dalam perkembangan kepribadian anak  dan  mendidik anak dirumah; fungsi keluarga/orang tua dalam mendukung pendidikan di sekolah
.
Fungsi keluarga dalam pembentukan kepribadian dan mendidik anak di rumah:
  • sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
  • menjamin kehidupan emosional anak
  • menanamkan dasar pendidikan moral anak
  • memberikan dasar pendidikan sosial
  • meletakan dasar-dasar pendidikan agama
  • bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak
  • memberikan kesempatan belajar dengan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi   kehidupan kelak sehingga ia mampu menjadi manusia dewasa yang mandiri.
  • menjaga kesehatan anak sehingga ia dapat dengan nyaman menjalankan proses belajar yang utuh.
  • memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memberikan pendidikan agama sesuai ketentuan Allah Swt, sebagai   tujuan akhir manusia.
Fungsi keluarga/ orang tua dalam mendukung pendidikan anak di sekolah :
  • orang tua bekerjasama dengan sekolah
  • sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua terhadap sekolah, sehingga sangat dibutuhkan   kepercayaan orang tua terhadap sekolah  yang menggantikan tugasnya selama di ruang sekolah.
  • orang tua harus memperhatikan  sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan   menghargai segala usahanya.
  • orang tua menunjukkan kerjasama dalam menyerahkan cara belajar   di rumah, membuat pekerjaan rumah dan memotivasi   dan membimbimbing anak dalam belajar.
  • orang tua bekerjasama dengan guru untuk mengatasi kesulitan belajar anak
  • orang tua bersama anak mempersiapkan jenjang pendidikan yang akan dimasuki dan mendampingi selama menjalani   proses belajar di lembaga pendidikan.
Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut secara maksimal, sehingga orang tua harus memiliki kualitas diri yang memadai, sehingga anak-anak akan berkembang sesuai dengan harapan. Artinya orang tua harus memahami hakikat dan peran mereka sebagai orang tua dalam membesarkan anak, membekali diri dengan ilmu tentang pola pengasuhan yang tepat, pengetahuan tentang pendidikan yang dijalani anak, dan ilmu tentang perkembangan anak, sehingga tidak salah dalam menerapkan suatu bentuk pola pendidikan terutama dalam pembentukan kepribadian anak yang sesuai denga  tujuan pendidikan itu sendiri untuk mencerdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendampingan orang tua dalam pendidikan anak diwujudkan dalam suatu cara-cara orang tua mendidik anak. Cara orang tua mendidik anak inilah yang disebut sebagai pola asuh. Setiap orang tua berusaha menggunakan cara yang paling baik menurut mereka dalam mendidik anak. Untuk mencari pola yang terbaik maka hendaklah orang tua mempersiapkan diri dengan beragam pengetahuan untuk menemukan pola asuh yang tepat dalam mendidik anak.

1. POLA ASUH OTORITATIVE (OTORITER)
  • Cenderung tidak memikirkan apa yang terjadi  di kemudian hari ,fokus lebih pada masa kini.
  • Untuk kemudahan orang tua dalam  pengasuhan.
  • Menilai dan menuntut anak untuk mematuhi standar mutlak yang ditentukan sepihak oleh orang tua.
Efek pola asuh otoriter terhadap perilaku belajar anak :
  • anak menjadi tidak percaya diri, kurang spontan  ragu-ragu dan pasif, serta memiliki masalah konsentrasi dalam   belajar.
  • Ia menjalankan tugas-tugasnya lebih disebabkan oleh takut hukuman.
  • Di sekolah memiliki kecenderungan berperilaku antisosial, agresif, impulsive dan perilaku mal adatif lainnya.
  • Anak perempuan cenderung menjadi dependen
2. POLA ASUH PERMISIVE (PEMANJAAN)
• Segala sesuatu terpusat pada kepentingan anak, dan orang tua/pengasuh tidak berani menegur, takut anak menangis   dan khawatir anak kecewa.
Efek pola asuh permisif terhadap perilaku belajar anak  :
  • Anak memang menjadi tampak responsif dalam belajar, namun tampak kurang matang (manja), impulsive dan   mementingkan diri sendiri, kurang percaya diri (cengeng) dan mudah menyerah dalam menghadapi hambatan atau   kesulitan dalam tugas-tugasnya.
  • Tidak jarang perilakunya disekolah menjadi agresif.
3. POLA ASUH INDULGENT (PENELANTARAN)
  • Menelantarkan secara psikis.
  • Kurang memperhatikan perkembangan psikis anak.
  • Anak dibiarkan berkembang sendiri.
  • Orang tua lebih memprioritaskan kepentingannya sendiri karena kesibukan.
Efek pola asuh indulgent terhadap perilaku belajar anak :
  • Anak dengan pola asuh ini paling potensial telibat dalam kenakalan remaja seperti penggunaan narkoba,  merokok   diusia dini dan tindak kriminal lainnya.
  • Impulsive dan agresif serta kurang mampu berkonsentrasi pada suatu aktivitas atau kegiatan.
  • Anak memiliki daya tahan terhadap frustrasi rendah.
4. POLA ASUH AUTORITATIF (DEMOKRATIS)
  • Menerima anak sepenuh hati, memiliki wawasan kehidupan masa depan yang dipengaruhi oleh tinakan-tidakan masa   kini.
  • Memprioritaskan kepentingan anak, tapi tidak ragu-ragu mengendalikan anak.
  • Membimbing anak kearah kemandirian, menghargai anak yang memiliki emosi dan pikirannya sendiri
  • Efek pola asuh autoritatif terhadap perilaku belajar anak:
  • Anak lebih mandiri, tegas terhadap diri sendiri dan memiliki kemampuan introspeksi serta pengendalian diri.
  • Mudah bekerjasama dengan orang lain dan kooperatif terhadapo aturan.
  • Lebih percaya diri akan kemampannya menyelesaikan tugas-tugas.
  • Mantap, merasa aman dan menyukai serta semangat dalam tugas-tugas belajar.
  • Memiliki keterampilan sosial yang baik dan trampil menyelesaikan permasalahan.
  • Tampak lebih kreatif dan memiliki motivasi berprestasi.
Menyepakati pola asuh yang paling efektif dalam keluarga adalah penting, karena pola asuh pada tahun-tahun awal kehidupan seseorang akan melandasi kepribadiannya dimasa datang. Perilaku dewasa dan ciri kepribadian  dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang terjadi  selama tahun-tahun awal kehidupan, artinya antara masa anak dan dewasa memiliki hubungan berkesinambungan.
Dengan mengetahui bagaimana pengalaman membentuk seorang individu, akan menjadikan kita lebih bijaksana dalam membesarkan anak-anak kita. Banyak masalah yang dihadapi disekolah  (agresi, ketidakramahan, negativistik, dan beragam gangguan kesulitan belajar) mungkin dapat dihindari bila kita lebih memahami perilaku anak dan sikap orang tua mempengaruhi anak-anaknya, serta bagaimana menanganinya pada usia dini.
Sebagai orang tua perlu mengetahui tugas-tugas perkembangan anak pada tiap usianya, untuk mempermudah penerapan pola pendidikan dan mengetahiu kebutuhan optimalisasi perkembangan anak .
  • Tugas perkembangan adalah suatu tugas yang muncul pada saat atau suatu periode tertentu yang jika berhasil akan   menimbulkan rasa bahagia dan membawa kearah keberhasilan dalam melaksanakan tugas berikutnya, tetapi kalau gagal   akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitasn dalam menjalankan tugas-tugas berikutnya (Hurlock, 1991)
  • Perkembangan manusia dikelompokan menjadi, Masa prenatal, Masa bayi, Masa kanak-kanak, Masa puber, Masa remaja,   Masa dewasa.
  • Tugas perkembangan yang menitik beratkan pada pendidikan yaitu diusia kanak-kanak, puber dan remaja.
  • Setiap tahap perkembangan memilki tugas belajarnya sendiri, mulai dari tugas belajar untuk perkembangan motorik,   intelektual, sosial, emosi dan kreativitas.
  • Setiap tahap perkembangan anak ada tugas-tugas yang harus dilewati dan ada kebutuhan yang harus dipenuhi,   sehingga orang tua dapat lebih realistis dalam menerapkan suatu pengajaran dan lebih memahaminya .
  • Tugas-tugas perkembangan sepanjang rentang kehidupan menurut Havighust (Hurlock, 1994):
Masa bayi dan awal masa kanak-kanak:
  • belajar memakan makanan padat
  • belajar berjalan
  • belajar berbicara
  • belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
  • mempelajari perbedaan jenis kelamin dan tata caranya
  • mempersiapkan diri untuk belajar membaca
  • belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani.
Akhir masa kanak-kanak :
  • Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum
  • Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh
  • Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya
  • Mulai mengembangkan peron sosial pria dan wanita yang tepat
  • Mengembangkan keterampilan- keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung
  • Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk hidup sehari-hari
  • Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata tingkatan nilai
  • Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga
  • Mencapai kebebasan pribadi
Masa Remaja :
  • Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
  • Mencapai peran sosial pria dan wanita
  • Menerima keadaan fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif
  • Mengharapkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab
  • Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
  • Mempersiapkan karir ekonomi
  • Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
  • Memperoleh peringkat nilai dan etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembnagkan ideology
Awal masa dewasa :
  • Mulai bekerja
  • Memilih pasangan
  • Belajar hidup dengan tunangan
  • Mulai membina keluarga
  • Mengasuh anak
  • Mengelola rumah tangga
  • Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara
  • Mencari kelompok sosial yang menyenangkan.
Masa usia pertengahan :
  • Mencapai tanggung jawab social dan dewasa sebagai warga Negara.
  • Membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa dan bertanggung jawab dan bahagia
  • Mengembangkan kegiatan-kegiatan mengisi waktu sengang untuk orang dewasa
  • Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
  • Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi pada tahap ini
  • Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
  • Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua.
Masa Tua :
  • Menyesuaikan diri dengan menurunnya kesehatan dan kekuatan fisik
  • Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya icome (penghasilan) keluarga
  • Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusianya
  • Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
  • Menyesuaikan diri dengan peran sosial yang luwes.
Sedangkan tugas perkembangan anak-anak pada usia  sekolah (Wiwit W, Jash, & Metta R, 2003) :
  • Belajar keterampilan fisik untuk bermain
  • Sikap yang sehat untuk diri sendiri
  • Belajar bergaul
  • Memainkan peran jenis kelamin yang sesuai
  • Keterampilan dasar
  • Konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
  • Mengembangkan hati nurani, nilai moral dan nilai social
  • Mencapai kebebasan social dan kemandirian pribadi
  • Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok dan lembaga social.
Beberapa aspek perkembangan yang mempengaruhi pendidikan anak yaitu, perkembangan kognitif serta perkembangan social (perkembangan nilai-nilai moral).

Kenakalan Remaja, Faktor Penyebab dan Tips Menghadapinya

Kenakalan Remaja, Faktor Penyebab dan Tips Menghadapinya


               Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Dan saya pun pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri ketika sebuah anak kelas satu SMA di kompelks saya, ditangkap/diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar gele, atau yang lebih kita kenal dengan ganja.

Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut:
- kurangnya kasih sayang orang tua.
- kurangnya pengawasan dari orang tua.
- pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
- peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
- tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
- dasar-dasar agama yang kurang
- tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
- kebasan yang berlebihan
- masalah yang dipendam

 Tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
- Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut.
- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, dll.
- Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
- Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.
- Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya.
- Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah.

Pentingnya Pendidikan Seks bagi Remaja

Pentingnya Pendidikan Seks bagi Remaja

pendidikan seks sejak dini
                 Seperti yang kita tahu, remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Menurut badan kesehatan dunia WHO, usia remaja adalah antara 12 sampai 24 tahun. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika Anda berbicara tentang seks kepada remaja. Sebagian remaja berkesan bahwa seks itu menyenangkan, tak ada rasa sakit, sangat membahagiakan, sehingga tidak ada hal yang harus ditakutkan untuk dicoba. Yang mereka pikirkan seks adalah seputar perilaku seks semata yang disertai dengan birahi, bahkan ada remaja yang beranggapan bahwa gaul atau tidaknya seorang remaja dinilai dari pengalaman seks mereka, sehingga ada sebuah opini seperti ini, “seks adalah sesuatu yang menarik untuk dicoba”.
Pendidikan seks dini bagi remaja bertujuan untuk mengenalkan remaja pada fungsi organ seks, sehingga mereka bisa paham dan bertanggung jawab terhadap apa yang mereka miliki serta mereka akan mendapatkan panduan menghindari penyimpangan dalam perilaku seksual mereka sejak dini.
Selama menapaki tahapan ini, remaja memang akan didominasi dengan masalah-masalah seks. Mereka pun akan sangat memperhatikan masalah seks. Sebagian besar remaja mengonsumsi bacaan seputar seks. Selain itu mereka akan semakin bertambah ketika mereka berhadapan dengan rangsangan seks seperti gambar-gambar porno, blue film, dan rangsangan yang lain. Bahkan untuk sekarang ini semakin variatif saja respon remaja tentang seks.
Ada beberapa dampak yang umumnya dihadapi oleh remaja ketika mereka telah terjerumus ke hal-hal yang berlebihan tentang seks, seperti hilangnya harga diribagi remaja laki-laki dan hilangnya keperawanan bagi remaja perempuan, perasaan berdosa yang mendalam, takut hamil, serta lemahnya kepercayaan antara dua pihak.
Lalu, apa saja yang bisa dilakukan oleh remaja agar terhindar dari hal-hal yang menyimpang ini?
  • Pertama yang bisa dilakukan adalah mengekang nafsu yang menguasai diri remaja.
  • Kedua, pahami diri sendiri. Dengan memahami jati dirinya, remaja akan bisa menyadari tugas dan tanggung jawab dalam hidupnya, serta memahami hubungan dirinya dengan lingkungannya.
  • Ketiga, kualitas akhlak remaja. Menyadari batas-batas nilai serta tugasnya dalam masyarakat serta tanggung jawabnya dalam masyarakat.
  • Keempat, kesadaran beragama.
  • Kelima, bangunlah keterbukaan, cinta kasih, dan saling memahami dalam keluarga.
  • Keenam, pengawasan yang cerdas dari ornag tua. Cerdas di sini bukan berarti over protect terhadap remaja. Jika remaja diperlakukan over, mereka tidak akan merasakan enjoy dan mereka akan selalu merasa diawasi sehingga ruang gerak mereka akan terbatas. Cobalah untuk memberikan kepercayaan kepada remaja untuk melakukan kegiatan positif yang mereka inginkan. Berikan support untuk mereka agar mereka bisa berkembang sejalan dengan umurnya.
  • Dan yang terakhir adalah hindari pergaulan bebas yang bisa menjerumuskan remaja pada hal-hal negatif yang merusak masa depan.
Lalu, apakah yang bisa dilakukan orang tua agar remaja tidak sungkan untuk bertanya dan berdiskusi tentang seks? Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar anak Anda tidak sungkan untuk bertanya seputar seks.
  • Hal per tama yang harus Anda lakukan adalah mengubah cara berpikir Anda. Sebagian orang berpikir bahwa seks adalah hubungan seksual antara wanita dan pria. Ubahlah pola pikir tersebut. Seks bukan hanya sekedar hubungan seksual, melainkan perkembangan manusia, termasuk di dalamnya anatomi dan fisiologi organ tubuh, hubungan antar manusia (keluarga, pacar, teman, dan pernikahan), kemampuan individu (di dalamnya termasuk komunikasi dan pengambilan suatu keputusan), kesehatan seksual (termasuk pencegahan penyakit menular, HIV/AIDS, kontrasepsi, aborsi, dan kekerasan seksual), serta budaya yang berkembang dalam masyarakat yang meliputi gender dan agama.
  • Ajarkan tentang pendidikan seks sejak dini. Hal ini sama saja ketika ibu mengajarkan panca indera kepada anak, cobalah untuk mengajarkan organ-organ lain kepada anak seperti penis, vagina, vulva, dan lainnya. Janganlah menganggap hal tersebut tabu. Sebagian orang memang menganggap hal tersebut jorok atau tidak baik untuk dibicarakan, namun untuk memberikan persepsi yang positif kepada anak tentang bagian tubuh. Sebagian ibu mungkin mengajari anak mereka dengan menggunakan istilah yang tidak tepat seperti “nenen” untuk mengganti payudara.  Tapi tahukah Anda jika persepsi tentang bagian tubuh yang keliru akan memberikan dampak negatif bagi anak di masa yang akan datang? Maka dari itu, cobalah untuk mengajari anak tentang organ-organ tubuh dengan benar.
  • Gunakanlah “Golden Moments”, misalnya saat ibu sedang melakukan aktifitas berdua seperti memasak atau membereskan tempat tidur, sedang menonton TV yang memberitakan tentang perkosaan, dan lainnya.
  • Dengarkan apa yang anak Anda bicarakan dengan sungguh-sungguh, karena sesungguhnya mereka merasa sudah cukup jika Anda mau mendengarkan dengan baik. Pahamilah pikiran dan perasaan mereka. Dengan cara itu, mereka akan merasa diterima sehingga sedikit demi sedikit mereka akan membuka diri, percaya pada Anda dan mereka akan mudah untuk diajak kerja sama.
  • Jangan suka berceramah, karena anak paling tidak suka diceramahi. Biasanya, ketika orang menceramahi dia akan menempatkan dirinya lebih tinggi dari yang diceramahi. Bukan dengan cara ini Anda bisa berkomunikasi dengan mereka. Cobalah gunakan pendekatan yang halus. Karena dengan cara itu mereka akan bisa diajak berkomunikasi.
  • Gunakanlah bahasa yang tepat. Ketika Anda berbicara dengan anak Anda, gunakanlah bahasa yang sesuai dengan usianya. Jika anak Anda mulai memasuki usia remaja, gunakanlah bahasa gaul agar mereka tidak sungkan untuk berbicara dengan Anda.
  • Gunakanlah pendekatan agama kepada anak Anda. Sejauh apapun kita melangkah, nilai-nilai agama tidak akan pernah terlepas dalam hidup kita. Begitu juga ketika kita mendidik anak kita, ajaran agama tetap harus di nomor satukan. Karena nilai agama tidak akan pernah berubah sampai kapanpun. Selain itu, anak-anak juga harus mempraktekkan ajaran agama sejak dini dalam kehidupan sehari-hari.
  • Mulailah saat ini juga. Dalam segala hal, tahap memulai merupakan hal yang paling sulit. Namuun jika Anda tidak memulai dari sekarang, kapankah Anda bisa mendapatkan hasil yang Anda inginkan? Setelah membaca artikel ini, susunlah strategi untuk memulai komunikasi yang berbeda dari biasanya. Awalnya memang masih canggung, tapi jika sudah terbiasa maka akan sangat menyenangkan.
Satu hal yang harus Anda ingat, “anak adalah orang tua di masa yang akan datang”, maka dari itu Anda sebagai orang tua harus mempersiapkan anak Anda agar menjadi generasi yang siap menghadapi masa depan dengan segala rintangannya. Percayalah bahwa Anda adalah orang yang tepat dalam hal ini. Dengan memberikan kepercayaan kepada diri sendiri, maka Anda juga telah memberikan keperrcayaan kepada anak.

Perilaku Remaja yang Menyimpang

perilaku remaja yang menyimpangPerkembangan teknologi sejatinya banyak dampak positifnya jika digunakan secara baik dan benar, akan tetapi informasi tentang seks yang seharusnya dikenalkan secara dini kepada anak tidak dilakukan secara baik dan benar. Mengapa? Banyak orang menganggap jika anak sudah dikenalkan pengetahuan tentang seks sejak dini, khawatir anak akan berperilaku menyimpang. Menurut saya, hal itu salah, anak berhak mengetahui pengetahuan seks sejak dini. justru karena anak tidak tahu pengetahuan seks sejak dini, anak akan penasaran dan mencobanya, sehingga timbul berbagai macam perilaku seks yang menyimpang, dimulai dari nonton film porno, mencoba masturbasi, ciuman, meraba-raba, hingga melakukan ML yang kemudian menjadi kebiasaan. Perkembangan teknologi , UU Pornografi pemerintah yang tidak tegas ( website situs dewasa masih bisa di akses contohnya ) dan kurangnya informasi pendidikan seks kepada anak-anak memberikan efek negatif kepada anak.
Perkembangan teknologi harus diimbangi dengan pengetahuan dasar yang sudah harus diajarkan mulai dari usia anak-anak. Sehingga peran orang tua dan sekolah sangatlah penting. Jika kedua hal tersebut saling berhubungan , maka dapat dipastikan anak-anak kita tidak akan terjerat perilaku seks yang menyimpang. Sekarang bagaimana jika kita atau teman – teman kita sudah masuk ke dalam perilaku menyimpang .
Tidak perlu data statistik dari badan pemerintahan, dengan menonton kasus – kasus pemerkosaan, aborsi, pasangan tertangkap mesum dan lain sebagainya di berbagai media cetak atau elektronik sudah menjadi bukti nyata. Atau jika ditambah dengan bukti dari pemerintah Komisi Perlindungan Anak (KPA) mengungkapkan data bahwa 97 persen remaja di Indonesia pernah menonton atau mengakses pornografi, 93 persen pernah berciuman, 62,7 persen pernah berhubungan badan, serta 21 persen remaja telah melakukan aborsi (riaunews.com).Sedangkan untuk masturbasi atau onani, hampir semua pria dan sekitar 70-80 persen wanita pernah melakukan masturbasi.

Penyebab Perilaku Seks Menyimpang

Perilaku remaja yang menyimpang ini bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
  • Adanya rasa cinta dan sayang yang berlebihan yang membuat remaja rela melakukan papun dan memberikan apa saja yang dimilikinya kepada pasangannya.
  • Terbiasa menonton film porno
  • Kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua
  • Uang. Banyak remaja yang menggadaikan keperawanan atau keperjakaannya demi uang.
  • Adanya kesempatan yang kemudian diikuti dengan niat kedua belah pihak
  • Takut ketinggalan trend dan disangka tidak gaul
  • Adanya rasa ingin tahu yang berlebihan
  • Persepsi yang salah bahwa remaja tersebut takut kehilangan pasangannya dan ingin memilikinya untuk selamanya. Bukankah orang yang sudah menikah pun bisa bercerai?
  • Minimya pengetahuan agama

Akibat yang ditimbulkan dari perilaku remaja yang menyimpang

  • Dosa. Itu pasti nomor satu.
  • Menjadi malas melakukan berbagai macam kegiatan.
  • Mudah lelah dan stress
  • Rasa bersalah yang mendalam
  • Aura pada tubuh menghilang
  • Terancam terkena HIV/AIDS

Cara Berhenti dan Pencegahannya

Nah, udah tahu kan sebab dan akibat yang ditimbulkan dari perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja? Sekarang coba simak baik-baik beberapa langkah pencegahan yang mungkin bisa dilakukan untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar tersebut.
  • Hilangkan kebiasaan menonton film porno. Hapus semua file yang berisikan foto-foto maupun film porno.
  • Ingatlah semua perbuatan yang menyimpang tersebut merupakan perbuatan dosa yang tidak akan pernah membawa manfaat sama sekali.
  • Berhentilah bercanda seputar seks dengan teman-teman kamu.
Sedangkan Dr. Dito Anurogo Penulis buku dan ebook Konsultan kesehatan dan juga Penemu Hematopsikiatri and Medicopomology menyatakan bahwa untuk berhenti dari perbuatan tersebut dan tidak mengulanginya lagi adalah dengan melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Harus memiliki tekad yang kuat, kemauan, dan motivasi dari diri sendiri untuk berhenti dan tidak mengulanginya lagi.
  • Berikan reward dan punishment untuk diri sendiri. Missal, jika kamu bias menghindari semua perbuatan yang menyimpang maka kamu akan memberi hadiah untuk diri kamu, namum jika kamu masih melanggar juga berikan hukuman untuk diri kamu.
  • Katakan tidak pada SEX sebelum menikah.
  • Bergaullah dengan orang-orang yang benar. Hindari lingkungan pergaulan yang bisa menjerumuskanmu pada hal-hal yang negative dan tidak bermanfaat.
  • Perbanyaklah beribadah
  • Sibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat.
  • Perbanyaklah aktifitas fisik, terutama ketika kamu sedang dalam keadaan tertekan.
  • Kembangkan potensi yang kamu miliki semaksimal mungkin selama itu positif.

Bahaya Sex Bebas Bagi Remaja

Bahaya Sex Bebas Bagi Remaja


           Bahaya Seks Bebas Di kalangan Remaja Bahaya Seks Bebas Di kalangan Remaja. Aneka tips kali ini akan membahas tentang Bahaya Seks Bebas Di kalangan Remaja. Kita semua tahu banyak kalangan remaja yang menghalalkan seks bebas di kehidupan mereka. Tapi apakah anda tahu bahaya dari seks bebas itu?. Anda harus tahu, jangan sampai ketika hal buruk sudah terjadi baru anda sadar, tentu saja ketika itu sudah terlambat untuk menyesali. Sahabat-sahabat aneka tips tentu saja tidak ingin bukan hal tersebut terjadi?, aneka tips akan memberikan penjelasan tentang bahaya dari seks bebas, silahkan dibaca.

Bahaya Seks Bebas Di kalangan Remaja
1. Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya. Anda lihat beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan bukan?.

2. Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila anda masih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua anda akan sangat kesal kepada anda. Dan anda pun takut untuk jujur kepada orang tua anda dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi.

3. Apabila anda menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap anda hadapi akan datang, seperti masalah keungan, masalah kebiasaan, masalah anak.

4. Nama baik keluarga akan tercoreng oleh sikap anda. Keluarga anda akan menghadapi masalah yang anda buat apabila anda mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini.

5. Apabila anda hamil dan pasangan anda tidak mau bertanggung jawab, apa yang akan anda lakukan?. Akan banyak pikiran buruk yang akan mengganggu anda. Seperti ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau gila.

Cara Mencegah Seks Bebas Pada Remaja

 Cara Mencegah Seks Bebas Pada Remaja
 
         Dewasa ini, permasalahan remaja kita merupakan persoalan yang sangat serius. Jika permasalahan remaja yang ada di negeri ini tidak dikurangi dan diselesaikan dengan cepat maka dapat menyebabkan hancurnya tatanan bangsa di masa depan. Beberapa faktor yang mendorong anak remaja usia sekolah SMP dan SMA melakukan hubungan seks di luar nikah diantaranya adalah pengaruh liberalisme atau pergaulan hidup bebas, faktor lingkungan dan faktor keluarga yang mendukung ke arah perilaku tersebut serta pengaruh dari media massa. Seks bebas adalah perilaku seks di luar hubungan pernikahan. Menurut Sigmund Freud, seks adalah naluri dasar yang sudah ada sejak manusia lahir. Sejak lahir, manusia sudah menjadi mahluk yang seksual atau memiliki libido (enerji seksual) yang mengalami perkembangan melalui fase yaitu: oral, anal, falik dan genital.
Berikut beberapa saran yang mungkin bisa dilakukan untuk mencegah prilaku seks bebas pada remaja:
Adanya kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal apapun serta pengawasan yang tidak bersifat mengekang.
Salah satu faktor terbesar yang mengakibatkan remaja kita terjerumus ke dalam prilaku seks bebas adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Perilaku seks bebas pada remaja saat ini sudah cukup parah. Peranan agama dan keluarga sangat penting untuk mengantisipasi perilaku remaja tersebut. Sebagai makhluk yang mempunyai sifat egoisme yang tinggi maka remaja mempunyai pribadi yang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan di luar dirinya akibat dari rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Tanpa adanya bimbingan maka remaja dapat melakukan perilaku menyimpang. Untuk itu, diperlukan adanya keterbukaan antara orang tua dan anak dengan melalakukan komunikasi yang efektif. Mungkin seperti menjadi tempat curhat bagi anak-anak anda, mendukung hobi yang diinginkan selama kegiatan tersebut positif untuk dia.
Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi.
Pada usia remaja, mereka selalu mempunyai keinginan untuk mengetahui, mencoba dan mencontoh segala hal. Seperti dari media massa dan elektronik yang membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti seperti yang ada dalam tayangan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengawasan dalam hal tersebut. Mungkin dengan mendampingi mereka saat melihat tayangan tersebut.
Menambah kegiatan yang positif di luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga.
Selain menjaga kesehatan tubuh, kesibukan di luar sekolah seperti olahraga dapat membuat perhatian mereka tertuju kearah kegiatan tersebut. Sehingga, memperkecil kemungkinan bagi mereka untuk melakukan penyimpangan prilaku seks bebas.
Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan kesehatan produksi.
Perlu adanya wadah untuk menampung permasalahan reproduksi remaja yang sesuai dengan kebutuhan. Informasi yang terarah baik secara formal maupun informal yang meliputi pendidikan seks, penyakit menular seksual, KB dan kegiatan lain juga dapat membantu menekan angka kejadian perilaku seks bebas di kalangan remaja.
Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil tindakan terhadap pelaku seks bebas.
Dengan memberikan hukuman yang sesuai bagi pelaku seks bebas, diharapkan mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut.

Sabtu, 16 Juli 2011

jenis-jenis Narkoba

JENIS-JENIS NARKOBA

Jenis-jenis Narkoba Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu atau opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle) maupun di Pakistan dan Afganistan.
Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).
OPIAT atau Opium (candu)opium
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
  • Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
  • Menimbulkan semangat
  • Merasa waktu berjalan lambat.
  • Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
  • Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
  • Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
  • Menimbulkan euforia.
  • Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
  • Kebingungan (konfusi).
  • Berkeringat.
  • Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
  • Gelisah dan perubahan suasana hati.
  • Mulut kering dan warna muka berubah.

HEROIN atau Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
  • Denyut nadi melambat.
  • Tekanan darah menurun.
  • Otot-otot menjadi lemas/relaks.
  • Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
  • Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
  • Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
  • Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
  • Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
  • Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.
Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat
GANJA atau kanabis
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
  • Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
  • Mulut dan tenggorokan kering.
  • Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
  • Sulit mengingat sesuatu kejadian.
  • Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
  • Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
  • Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
  • Gangguan kebiasaan tidur.
  • Sensitif dan gelisah.
  • Berkeringat.
  • Berfantasi.
  • Selera makan bertambah.
LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
  • Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.
  • Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
  • Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
  • Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
  • Diafragma mata melebar dan demam.
  • Disorientasi.
  • Depresi.
  • Pusing
  • Panik dan rasa takut berlebihan.
  • Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
  • Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.
KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
  • Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).
  • Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
  • Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
  • Timbul masalah kulit.
  • Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
  • Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
  • Merokok kokain merusak paru (emfisema).
  • Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
  • Paranoid.
  • Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
  • Gangguan penglihatan (snow light).
  • Kebingungan (konfusi).
  • Bicara seperti menelan (slurred speech).
AMFETAMINNama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).
  • Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).
  • Suhu badan naik/demam.
  • Tidak bisa tidur.
  • Merasa sangat bergembira (euforia).
  • Menimbulkan hasutan (agitasi).
  • Banyak bicara (talkativeness).
  • Menjadi lebih berani/agresif.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Mulut kering dan merasa haus.
  • Berkeringat.
  • Tekanan darah meningkat.
  • Mual dan merasa sakit.
  • Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
  • Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.
  • Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.
  • Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.
  • Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama.
Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan misalnya seconal.
  • Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.
  • Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).
  • Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir.
  • Nampak bahagia dan santai.
  • Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).
  • Jalan sempoyongan.
  • Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.
ALKOHOL
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
Pada umumnya alkohol :
  • Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
  • Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
  • Merasa senang dan banyak tertawa.
  • Menimbulkan kebingungan.
  • Tidak mampu berjalan.
INHALANSIA atau SOLVEN
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.
  • Pada mulanya merasa sedikit terangsang.
  • Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.
  • Bernafas menjadi lambat dan sulit.
  • Tidak mampu membuat keputusan.
  • Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.
  • Mual, batuk dan bersin-bersin.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Halusinasi.
  • Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.
  • Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).
  • Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak menetap, keletihan otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang menetap di sekitar hidung dan tenggorokan.
  • Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian di antaranya karena jatuh, kebakar, tenggelam yang umumnya akibat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian. bat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian.

Daftar Pulau-Pulau di Indonesia

Daftar Pulau-Pulau di Indonesia

Daftar Pulau di Indonesia
Tahun 1972, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memublikasikan sebanyak 6.127 nama pulau-pulau di Indonesia. Pada tahun 1987 Pusat Survei dan Pemetaan ABRI (Pussurta ABRI) menyatakan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak 17.508, di mana 5.707 di antaranya telah memiliki nama.
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), pada tahun 1992 menerbitkan Gazetteer Nama-nama Pulau dan Kepulauan Indonesia yang mencatat sebanyak 6.489 pulau bernama, termasuk 374 nama pulau di sungai. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), pada tahun 2002 berdasarkan hasil kajian citra satelit menyatakan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak 18.306 buah.
Data Departemen Dalam Negeri pada tahun 2004 menyatakan bahwa 7.870 pulau yang bernama, sedangkan 9.634 pulau tak bernama.
Dari sekian banyaknya pulau-pulau di Indonesia, yang berpenghuni hanya sekitar 6.000 pulau. Di bawah ini disajikan pulau-pulau utama Indonesia:


Besar/Utama
  1. Pulau Sumatra
  2. Pulau Jawa
  3. Pulau Kalimantan
  4. Pulau Sulawesi
  5. Pulau Irian/Papua

Pulau Kecil
Kepulauan Sunda Kecil
Provinsi Bali
  1. Pulau Bali
  2. Pulau Nusa Penida
Provinsi Nusa Tenggara Barat
  1. Pulau Lombok
  2. Pulau Moyo
  3. Pulau Sumbawa
  4. Pulau Sangeang
Provinsi Nusa Tenggara Timur
  1. Pulau Adonara
  2. Pulau Alor
  3. Pulau Bidadari (Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur) yang kini telah dikuasai oleh warga Inggris hingga 24 September 2035.
  4. Pulau Flores
  5. Pulau Komodo
  6. Pulau Lomblen (Pulau Lembata)
  7. Pulau Palue
  8. Pulau Pamana
  9. Pulau Pamana Besar
  10. Pulau Pantar
  11. Pulau Rote
  12. Pulau Sawu
  13. Pulau Solor
  14. Pulau Sumba
  15. Pulau Timor

Kepulauan Maluku
Provinsi Maluku dan Maluku Utara
  1. Kepulauan Aru
  2. Pulau Ambon
  3. Kepulauan Babar
  4. Pulau Bacan
  5. Kepulauan Banda
  6. Pulau Buru
  7. Pulau Halmahera
  8. Kepulauan Kai
  9. Kepulauan Leti
  10. Pulau Morotai
  11. Kepulauan Obi
  12. Pulau Saparua
  13. Pulau Seram
  14. Kepulauan Sula
  15. Kepulauan Tanimbar
  16. Pulau Ternate
  17. Pulau Tidore
  18. Pulau Wetar

Jawa
  • Pulau Karimun
  • Pulau Karimunjawa
  • Pulau Madura
  • Kepulauan Seribu
  1. Pulau Kahyangan
  2. Pulau Pabelokan
  3. Pulau Bidadari
  4. Pulau Onrust
  5. Pulau Edam
  6. Pulau Kelor
  7. Pulau Rambut
  8. Pulau Ayer
  9. Pulau Puteri
  10. Pulau Matahari
  11. Pulau Sepa
  12. Pulau Pantara Barat dan Pulau Pantara Timur
  13. Pulau Bira Besar
  14. Pulau Kotok
  15. Pulau Pelangi
  16. Pulau Papa Theo
  17. Pulau Laki
  18. Pulau Pamagaran
  19. Pulau Sabira
  20. Pulau Saktu dan Pulau Penike
  21. Pulau Kotok
  22. Pulau Papa Theo
  23. Pulau Peniki
  24. Pulau Matahari
  25. Pulau Gosonglaga
  26. Pulau Sepa
  27. Pulau Kelapa
  28. Pulau Harapan
  29. Pulau Untung Jawa
  30. Pulau Tidung
  31. Pulau Pari
  32. Pulau Panggang
  • Pulau Bidadari (Kepulauan Seribu, Jakarta)
  • Pulau Panjang

Kalimantan
  1. Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur
  2. Pulau Derawan, Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur
  3. Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur
  4. Pulau Sangalaki, Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur
  5. Pulau Semama, Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur
  6. Pulau Panjang, Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur

Sumatera
  • Pulau Bangka
  1. Pulau lepar
  2. Pulau Panjang
  3. Pulau pongok
  4. Pulau Semujur
  5. Pulau Tujuh
  • Pulau Jemur
  • Pulau Belitung
  • Kepulauan Riau
  • Pulau Penyengat
  • Pulau Bintan
  • Pulau Dompak
  • Pulau Batam
  • Pulau Rempang, Batam
  • Pulau Galang, Batam
  • Pulau Belakang Padang, Batam
  • Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utarapulau nias

Sulawesi
  1. Pulau Bunaken
  2. Pulau Buton
  3. Pulau Miangas
  4. Pulau Muna

Lainnya
  1. Kepulauan Mentawai
  2. Kepulauan Natuna
  3. Pulau We
Masih banyak lagi pulau di Indonesia baik yang sudah diberi nama dan dihuni maupun yang belum diberi nama dan belum dihuni oleh orang Indonesia sehingga kerapkali terjadi perebutan pulau antara Indonesia dengan negara-negara tetangga dengan tajuk persengketaan batas negara.

Lain-lain
  1. Pulau Ligitan kini milik Malaysia dan disahkan oleh International Court of Justice.
  2. Pulau Sipadan kini milik Malaysia dan disahkan oleh International Court of Justice.

KERAJAAN DI INDONESIA


Quantcast

1.      Kerajaan Kutai di Kalimantan timur tahun 400 M (Kerajaan Hindu)
Raja yang pertama : Kudungga
Raja yang terkenal : Mulawarman
2.     Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat tahun 500 M (Kerajaan Hindu)
Raja yang terkenal : Purnawarman
3.     Kerajaan Kalingga di Jepara (Jawa Tengah) tahun 640 M (Kerajaan Budha)
Raja yang terkenal : Ratu Shima:
4.     Kerajaan Mataram Hindu di Jawa Tengah tahun 732 M (Kerajaan Hindu)
Raja yang pertama : Sanjaya
Raja yang terkenal : Balitung

5.     Kerajaan Sriwijaya di Palembang abad VII (Kerajaan Budha)
Raja yang pertama : Sri Jaya Naga
Raja yang terkenal : Bala Putra Dewa
6.     Kerajaan Medang di Jawa Timur abad IX (Kerajaan Hindu)
Raja yang terkenal : Empu Sendok:
7.     Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur tahun 1073 M (Kerajaan Hindu)
Raja yang pertama dan terkenal : Airlangga
8.     Kerajaan Kediri di tepi Sungai Berantas Jawa Timur abad XII M (Kerajaan Hindu)
Raja yang pertama : Jaya Warsa
Raja yang terkenal : Jaya Baya
9.     Kerajaan Singasari di Jawa Timur tahun 1222 – 1292
Raja yang pertama : Sri Rajasa (Ken Arok)
Raja yang terkenal : Kertanegara (Joko Dolok)
10.     Kerajaan Majapahit di Delta Brantas tahun 1293 – 1520 (Kerajaan Hindu)
Raja yang pertama : Raden Wijaya
Raja yang terkenal : Hayam Wuruk
Raja yang terakhir : Brawijaya (Kertabumi)
Patih yang terkenal : Gajah Mada
11.     Kerajaan Pajajaran di Priangan (Jawa Barat) tahun 1333 (Kerajaan Hindu)
Raja yang terkenal : Sri Baduga Maharaja
Raja yang terakhir : Prabu Sedah
12.     Kerajaan Demak di Jawa Tengah tahun 1513 – 1546 (Kerajaan Islam)
Raja yang pertama : Raden Patah (Sultan Bintoro)
Raja yang terakhir : Sultan Trenggono
13.     Kerajaan Pajang di Surakarta tahun 1568 – 1586 (Kerajaan Islam)
Raja yang pertama : Joko Tingkir (Sultan Hadiwijoyo)
Raja yang terakhir : Ario Pangiri
14.     Kerajaan Mataram Islam di Kota Gede (Yogyakarta) abad XVI Masehi (Kerajaan Islam)
Raja yang pertama : Suto Wijoyo (Panemabahan Senopati)
Raja yang terkenal : Sultan Agung
15.     Kerajaan Banten di Jawa Barat tahun 1556 – 1580 (Kerajaan Islam)
Raja yang pertama : Hasanuddin
Raja yang terkenal : Sultan Ageng
Raja yang terakhir : Panembahan Yusuf

Batik di indonesia

Batik Di Indonesia

Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. [1]

Etimologi

Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik".[rujukan?]

Sejarah teknik batik


Tekstil batik dari Niya (Cekungan Tarim), Tiongkok

Detail ukiran kain yang dikenakan Prajnaparamita, arca yang berasal dari Jawa Timur abad ke-13. Ukiran pola kembang-kembang yang rumit ini mirip dengan pola batik tradisional Jawa kini.
Seni pewarnaan kain dengan teknik pencegahan pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal.[2]. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.[3]
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. [2]Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.[4]
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.[4] Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa.[5] Oleh beberapa penafsir,who? serasah itu ditafsirkan sebagai batik.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.[2]
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Persekutuan Malaya juga membawa batik bersama mereka.

Budaya batik


Pahlawan wanita R.A. Kartini dan suaminya memakai rok batik. Batik motif parang yang dipakai Kartini adalah pola untuk para bangsawan
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Batik Cirebon bermotif mahluk laut
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Batik dipakai untuk membungkus seluruh tubuh oleh penari Tari Bedhoyo Ketawang di keraton jawa.

Corak batik

Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

Cara pembuatan

Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.

[sunting] Jenis batik


Pembuatan batik cap

Menurut teknik

  • Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
  • Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
  • Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.

Menurut asal pembuatan

Batik Jawa
batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo.