Jumat, 15 Juli 2011

Dampak Ponsel Bagi Kesehatan

         Ponsel saat ini sudah menjadi hal yang biasa dikalangan masyarakat. Hampir semua kalangan masyarakat sudah memiliki handphone. Namun menurut penilitian para ilmuwan ponsel juga mempunyai efek samping. Biar jangan basah-basih, langsung saja baca artikel ini selengkapnya.
1. Bikin Otak Lelet.
       Para peneliti dari Swinburne University of Technology’s Brain Sciences Institute di Melbourne, Australia menemukan mereka yang merespon telepon lebih pelan selama 30 menit, cenderung akan mengalami perbaikan memori, namun kurang cepat tanggap dalam merespon sesuatu. Para peneliti melakukan serangkaian tes psikologi pada 120 partisipan yang terekspos emisi telepon selular selama setengah jam sampai satu jam.
Hasil riset yang dimuat dalam Jurnal Neuropsychologia edisi April ini menunjukkan ada perubahan kecil pada fungsi otak meski tak begitu terlihat, terutama pada mereka yang terekspos bidang elektromagnetik dari telepon selular. “Studi menunjukkan bukti respon yang lamban pada partisipan yang melakukan reaksi sederhana dan reaksi yang lebih kompleks, seperti memberikan respon saat diminta memilih lebih dari dua alternatif,” jelas Con Stough, pemimpin studi.
“Kondisi ini berbahaya saat berkendara dan bersimpangan dengan kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan dengan Anda. Reaksi pengemudi untuk memilih antara menginjak rem atau menekan klakson, sangat mempengaruhi keselamatan pengendara. Studi ini juga menemukan radiasi dari ponsel bisa memperbaiki kinerja memori otak, misalnya saat mengingat sebuah nomor telepon yang cukup panjang.”
Lebih lanjut Stough mengatakan penelitian masih akan terus dilakukan, terutama dengan penggunaan resonansi magnetik untuk menganalisa cara kerja otak. Namun penelitian ini masih belum dipublikasikan, karena dampak radiasi ponsel cenderung terus meningkat.
“Mereka, terutama yang menggunakan ponsel dalam kapasitas berlebihan cenderung mengalami penurunan atau perubahan sistem yang cukup berarti dibanding mereka yang menggunakan ponsel seperlunya,” tambahnya.
Namun yang melegakan dalam studi ini, Stough dan rekan tak menemukan dampak ponsel pada gangguan kesehatan, meskipun mereka mengakui studi ini tak memfokuskan pada konsekuensi kesehatan, tapi lebih ditekankan pada fungsi otak. “Dampak yang dihasilkan radiasi ponsel pada otak sangat kecil, dan kami tak menemukan pengaruhnya pada masalah kesehatan. Yang lebih berpengaruh adalah cara kita berkomunikasi dan bagaimana kita mengontrol emosi kita saat bertelepon,” papar Stough.
2. Kulit Mudah Berkerut
         Setelah beberapa waktu sebelumnya radiasi ponsel pernah dinyatakan memicu kanker otak, kini sebuah riset tengah menyatakan pengaruh radiasi ponsel terhadap kesehatan kulit. Para pengawas radiasi Finlandia tengah mempelajari efek ponsel pada protein manusia dengan melakukan tes langsung pada kulit, apakah efek transmisi pada handset memberi pengaruh pada kulit mereka.
Sebuah penelitian yang dilakukan minggu ini meneliti sebuah area kecil di kulit lengan para responden yang terkena radiasi ponsel dalam jangka waktu satu jam. Kemudian para peneliti mengambil contoh kulit tersebut dan membadingkannya dengan kondisi kulit sebelum tereskpos radiasi, sepert yang dikatakan Dariusz Leszczynski, salah satu tim peneliti, kepada Reuters. Penelitian kali ini tetap menggunakan contoh sel wanita, untuk menjaga konsistensi penelitian yang sebelumnya dilakukan Radiation and Nuclear Safety Authority.
Dalam penelitian tersebut, Leszczynski dan rekan menemukan bahwa radiasi ponsel menyebabkan tingkat sel kulit berubah, seperti menimbulkan kerutan pada kulit, meskipun sampai saat ini masih belum bisa dipastikan pengaruhnya pada kesehatan. “Sel-sel kulit tersebut mengalami banyak perbedaan ketika mereka tetap berada di badan dibandingkan kondisi lingkungan laboratorium. Untuk penelitian saat ini, kami ingin menentukan apakah radiasi bisa menyebabkan perubahan tingkat sel pada manusia,” tambah Leszczynski.
Leszczynski berharap penelitian yang selesai pada akhir tahun ini bisa membantu mereka menunjukkan pengaruh radiasi pada kekebalan alami tubuh manusia yang bisa mencegah racun dan protein berbahaya lainnya yang mungkin terdapat dalam aliran darah dan menuju sel-sel otak.
Beberapa peneliti bahkan menduga kanker otak yang selama ini sudah umum dijumpai di masyarakat adalah hasil dari penggunaan ponsel, namun masih belum didapat bukti yang jelas untuk mendukung pernyataan tersebut. “Terdapat sebuah hubungan tak langsung antara kanker dengan protein berbahaya yang menuju otak, namun hal ini baru sebuah spekulasi,” jelas Leszczynski.
3. Mengancam Kesehatan Anak
         Para dokter di Austria memperingatkan adanya bahaya ponsel bagi anak-anak dan menyerukan agar semua Ponsel dilengkapi keterangan mengenai tingkat radiasi. “Peluncuran obat ke pasaran selalu dilengkapi keterangan efek obat. Beda dengan peluncuran ponsel, efekya tidak diketahui,” kata Erik Huber, dokter yang mengkhususkan diri pada masalah lingkungan hidup melalui situs asosiasi dokter Austria yang dilaporkan AFP, Jumat (15/09/06)
Huber mengharapkan ada perlindungan khusus bagi anak-anak dari radiasi yang ditimbulkan Ponsel. “Anak-anak seharusnya tidak diperlakukan seperti kelinci percobaan. Ponsel bagi anak-anak mengandung bahaya sama dengan jika kita membiarkan mereka berada di bawah terik matahari,” kata Huber dalam pembahasannya di Kementerian Kesehatan Austria.
Para dokter menganjurkan ponsel digunakan seminim mungkin dan tidak digunakan di dalam mobil karena akan menambah tingkat radiasi. Mereka juga menganjurkan ponsel tidak digunakan untuk bermain game.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar