Senin, 18 Juli 2011

Pentingnya Pendidikan Seks bagi Remaja

Pentingnya Pendidikan Seks bagi Remaja

pendidikan seks sejak dini
                 Seperti yang kita tahu, remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Menurut badan kesehatan dunia WHO, usia remaja adalah antara 12 sampai 24 tahun. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika Anda berbicara tentang seks kepada remaja. Sebagian remaja berkesan bahwa seks itu menyenangkan, tak ada rasa sakit, sangat membahagiakan, sehingga tidak ada hal yang harus ditakutkan untuk dicoba. Yang mereka pikirkan seks adalah seputar perilaku seks semata yang disertai dengan birahi, bahkan ada remaja yang beranggapan bahwa gaul atau tidaknya seorang remaja dinilai dari pengalaman seks mereka, sehingga ada sebuah opini seperti ini, “seks adalah sesuatu yang menarik untuk dicoba”.
Pendidikan seks dini bagi remaja bertujuan untuk mengenalkan remaja pada fungsi organ seks, sehingga mereka bisa paham dan bertanggung jawab terhadap apa yang mereka miliki serta mereka akan mendapatkan panduan menghindari penyimpangan dalam perilaku seksual mereka sejak dini.
Selama menapaki tahapan ini, remaja memang akan didominasi dengan masalah-masalah seks. Mereka pun akan sangat memperhatikan masalah seks. Sebagian besar remaja mengonsumsi bacaan seputar seks. Selain itu mereka akan semakin bertambah ketika mereka berhadapan dengan rangsangan seks seperti gambar-gambar porno, blue film, dan rangsangan yang lain. Bahkan untuk sekarang ini semakin variatif saja respon remaja tentang seks.
Ada beberapa dampak yang umumnya dihadapi oleh remaja ketika mereka telah terjerumus ke hal-hal yang berlebihan tentang seks, seperti hilangnya harga diribagi remaja laki-laki dan hilangnya keperawanan bagi remaja perempuan, perasaan berdosa yang mendalam, takut hamil, serta lemahnya kepercayaan antara dua pihak.
Lalu, apa saja yang bisa dilakukan oleh remaja agar terhindar dari hal-hal yang menyimpang ini?
  • Pertama yang bisa dilakukan adalah mengekang nafsu yang menguasai diri remaja.
  • Kedua, pahami diri sendiri. Dengan memahami jati dirinya, remaja akan bisa menyadari tugas dan tanggung jawab dalam hidupnya, serta memahami hubungan dirinya dengan lingkungannya.
  • Ketiga, kualitas akhlak remaja. Menyadari batas-batas nilai serta tugasnya dalam masyarakat serta tanggung jawabnya dalam masyarakat.
  • Keempat, kesadaran beragama.
  • Kelima, bangunlah keterbukaan, cinta kasih, dan saling memahami dalam keluarga.
  • Keenam, pengawasan yang cerdas dari ornag tua. Cerdas di sini bukan berarti over protect terhadap remaja. Jika remaja diperlakukan over, mereka tidak akan merasakan enjoy dan mereka akan selalu merasa diawasi sehingga ruang gerak mereka akan terbatas. Cobalah untuk memberikan kepercayaan kepada remaja untuk melakukan kegiatan positif yang mereka inginkan. Berikan support untuk mereka agar mereka bisa berkembang sejalan dengan umurnya.
  • Dan yang terakhir adalah hindari pergaulan bebas yang bisa menjerumuskan remaja pada hal-hal negatif yang merusak masa depan.
Lalu, apakah yang bisa dilakukan orang tua agar remaja tidak sungkan untuk bertanya dan berdiskusi tentang seks? Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar anak Anda tidak sungkan untuk bertanya seputar seks.
  • Hal per tama yang harus Anda lakukan adalah mengubah cara berpikir Anda. Sebagian orang berpikir bahwa seks adalah hubungan seksual antara wanita dan pria. Ubahlah pola pikir tersebut. Seks bukan hanya sekedar hubungan seksual, melainkan perkembangan manusia, termasuk di dalamnya anatomi dan fisiologi organ tubuh, hubungan antar manusia (keluarga, pacar, teman, dan pernikahan), kemampuan individu (di dalamnya termasuk komunikasi dan pengambilan suatu keputusan), kesehatan seksual (termasuk pencegahan penyakit menular, HIV/AIDS, kontrasepsi, aborsi, dan kekerasan seksual), serta budaya yang berkembang dalam masyarakat yang meliputi gender dan agama.
  • Ajarkan tentang pendidikan seks sejak dini. Hal ini sama saja ketika ibu mengajarkan panca indera kepada anak, cobalah untuk mengajarkan organ-organ lain kepada anak seperti penis, vagina, vulva, dan lainnya. Janganlah menganggap hal tersebut tabu. Sebagian orang memang menganggap hal tersebut jorok atau tidak baik untuk dibicarakan, namun untuk memberikan persepsi yang positif kepada anak tentang bagian tubuh. Sebagian ibu mungkin mengajari anak mereka dengan menggunakan istilah yang tidak tepat seperti “nenen” untuk mengganti payudara.  Tapi tahukah Anda jika persepsi tentang bagian tubuh yang keliru akan memberikan dampak negatif bagi anak di masa yang akan datang? Maka dari itu, cobalah untuk mengajari anak tentang organ-organ tubuh dengan benar.
  • Gunakanlah “Golden Moments”, misalnya saat ibu sedang melakukan aktifitas berdua seperti memasak atau membereskan tempat tidur, sedang menonton TV yang memberitakan tentang perkosaan, dan lainnya.
  • Dengarkan apa yang anak Anda bicarakan dengan sungguh-sungguh, karena sesungguhnya mereka merasa sudah cukup jika Anda mau mendengarkan dengan baik. Pahamilah pikiran dan perasaan mereka. Dengan cara itu, mereka akan merasa diterima sehingga sedikit demi sedikit mereka akan membuka diri, percaya pada Anda dan mereka akan mudah untuk diajak kerja sama.
  • Jangan suka berceramah, karena anak paling tidak suka diceramahi. Biasanya, ketika orang menceramahi dia akan menempatkan dirinya lebih tinggi dari yang diceramahi. Bukan dengan cara ini Anda bisa berkomunikasi dengan mereka. Cobalah gunakan pendekatan yang halus. Karena dengan cara itu mereka akan bisa diajak berkomunikasi.
  • Gunakanlah bahasa yang tepat. Ketika Anda berbicara dengan anak Anda, gunakanlah bahasa yang sesuai dengan usianya. Jika anak Anda mulai memasuki usia remaja, gunakanlah bahasa gaul agar mereka tidak sungkan untuk berbicara dengan Anda.
  • Gunakanlah pendekatan agama kepada anak Anda. Sejauh apapun kita melangkah, nilai-nilai agama tidak akan pernah terlepas dalam hidup kita. Begitu juga ketika kita mendidik anak kita, ajaran agama tetap harus di nomor satukan. Karena nilai agama tidak akan pernah berubah sampai kapanpun. Selain itu, anak-anak juga harus mempraktekkan ajaran agama sejak dini dalam kehidupan sehari-hari.
  • Mulailah saat ini juga. Dalam segala hal, tahap memulai merupakan hal yang paling sulit. Namuun jika Anda tidak memulai dari sekarang, kapankah Anda bisa mendapatkan hasil yang Anda inginkan? Setelah membaca artikel ini, susunlah strategi untuk memulai komunikasi yang berbeda dari biasanya. Awalnya memang masih canggung, tapi jika sudah terbiasa maka akan sangat menyenangkan.
Satu hal yang harus Anda ingat, “anak adalah orang tua di masa yang akan datang”, maka dari itu Anda sebagai orang tua harus mempersiapkan anak Anda agar menjadi generasi yang siap menghadapi masa depan dengan segala rintangannya. Percayalah bahwa Anda adalah orang yang tepat dalam hal ini. Dengan memberikan kepercayaan kepada diri sendiri, maka Anda juga telah memberikan keperrcayaan kepada anak.

Perilaku Remaja yang Menyimpang

perilaku remaja yang menyimpangPerkembangan teknologi sejatinya banyak dampak positifnya jika digunakan secara baik dan benar, akan tetapi informasi tentang seks yang seharusnya dikenalkan secara dini kepada anak tidak dilakukan secara baik dan benar. Mengapa? Banyak orang menganggap jika anak sudah dikenalkan pengetahuan tentang seks sejak dini, khawatir anak akan berperilaku menyimpang. Menurut saya, hal itu salah, anak berhak mengetahui pengetahuan seks sejak dini. justru karena anak tidak tahu pengetahuan seks sejak dini, anak akan penasaran dan mencobanya, sehingga timbul berbagai macam perilaku seks yang menyimpang, dimulai dari nonton film porno, mencoba masturbasi, ciuman, meraba-raba, hingga melakukan ML yang kemudian menjadi kebiasaan. Perkembangan teknologi , UU Pornografi pemerintah yang tidak tegas ( website situs dewasa masih bisa di akses contohnya ) dan kurangnya informasi pendidikan seks kepada anak-anak memberikan efek negatif kepada anak.
Perkembangan teknologi harus diimbangi dengan pengetahuan dasar yang sudah harus diajarkan mulai dari usia anak-anak. Sehingga peran orang tua dan sekolah sangatlah penting. Jika kedua hal tersebut saling berhubungan , maka dapat dipastikan anak-anak kita tidak akan terjerat perilaku seks yang menyimpang. Sekarang bagaimana jika kita atau teman – teman kita sudah masuk ke dalam perilaku menyimpang .
Tidak perlu data statistik dari badan pemerintahan, dengan menonton kasus – kasus pemerkosaan, aborsi, pasangan tertangkap mesum dan lain sebagainya di berbagai media cetak atau elektronik sudah menjadi bukti nyata. Atau jika ditambah dengan bukti dari pemerintah Komisi Perlindungan Anak (KPA) mengungkapkan data bahwa 97 persen remaja di Indonesia pernah menonton atau mengakses pornografi, 93 persen pernah berciuman, 62,7 persen pernah berhubungan badan, serta 21 persen remaja telah melakukan aborsi (riaunews.com).Sedangkan untuk masturbasi atau onani, hampir semua pria dan sekitar 70-80 persen wanita pernah melakukan masturbasi.

Penyebab Perilaku Seks Menyimpang

Perilaku remaja yang menyimpang ini bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
  • Adanya rasa cinta dan sayang yang berlebihan yang membuat remaja rela melakukan papun dan memberikan apa saja yang dimilikinya kepada pasangannya.
  • Terbiasa menonton film porno
  • Kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua
  • Uang. Banyak remaja yang menggadaikan keperawanan atau keperjakaannya demi uang.
  • Adanya kesempatan yang kemudian diikuti dengan niat kedua belah pihak
  • Takut ketinggalan trend dan disangka tidak gaul
  • Adanya rasa ingin tahu yang berlebihan
  • Persepsi yang salah bahwa remaja tersebut takut kehilangan pasangannya dan ingin memilikinya untuk selamanya. Bukankah orang yang sudah menikah pun bisa bercerai?
  • Minimya pengetahuan agama

Akibat yang ditimbulkan dari perilaku remaja yang menyimpang

  • Dosa. Itu pasti nomor satu.
  • Menjadi malas melakukan berbagai macam kegiatan.
  • Mudah lelah dan stress
  • Rasa bersalah yang mendalam
  • Aura pada tubuh menghilang
  • Terancam terkena HIV/AIDS

Cara Berhenti dan Pencegahannya

Nah, udah tahu kan sebab dan akibat yang ditimbulkan dari perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja? Sekarang coba simak baik-baik beberapa langkah pencegahan yang mungkin bisa dilakukan untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar tersebut.
  • Hilangkan kebiasaan menonton film porno. Hapus semua file yang berisikan foto-foto maupun film porno.
  • Ingatlah semua perbuatan yang menyimpang tersebut merupakan perbuatan dosa yang tidak akan pernah membawa manfaat sama sekali.
  • Berhentilah bercanda seputar seks dengan teman-teman kamu.
Sedangkan Dr. Dito Anurogo Penulis buku dan ebook Konsultan kesehatan dan juga Penemu Hematopsikiatri and Medicopomology menyatakan bahwa untuk berhenti dari perbuatan tersebut dan tidak mengulanginya lagi adalah dengan melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Harus memiliki tekad yang kuat, kemauan, dan motivasi dari diri sendiri untuk berhenti dan tidak mengulanginya lagi.
  • Berikan reward dan punishment untuk diri sendiri. Missal, jika kamu bias menghindari semua perbuatan yang menyimpang maka kamu akan memberi hadiah untuk diri kamu, namum jika kamu masih melanggar juga berikan hukuman untuk diri kamu.
  • Katakan tidak pada SEX sebelum menikah.
  • Bergaullah dengan orang-orang yang benar. Hindari lingkungan pergaulan yang bisa menjerumuskanmu pada hal-hal yang negative dan tidak bermanfaat.
  • Perbanyaklah beribadah
  • Sibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat.
  • Perbanyaklah aktifitas fisik, terutama ketika kamu sedang dalam keadaan tertekan.
  • Kembangkan potensi yang kamu miliki semaksimal mungkin selama itu positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar